Kamis, 12 Oktober 2017

Tahu Gak Sih, Apa Itu Gender?


Gender merupakan salah satu topik perbincangan yang hangat media formal maupun informal dalam analisis sosial budaya. Masih banyak yang menganggap gender sebagai jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan.

Memahami konsep gender harus dibedakan antara kata gender dengan seks. Seks atau jenis kelamin merupakan penafsiran atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.

Dalam dimensi sosial-budaya adalah patokan penting bagaimana laki-laki dan perempuan memiliki hak, kewajiban maupun perilaku dan kepribadian sebagaimana kodratnya. Menurut Santrock (2003: 365) mengemukakan bahwa istilah gender dan seks memiliki perbedaan dari segi dimensi. Isilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu pada dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan perempuan.


Menurut definisinya, Baron (2000: 188) mengartikan bahwa gender merupakan sebagian dari konsep diri yang melibatkan identifikasi individu sebagai seorang laki-laki atau perempuan. Identifikasi dalam hal ini dimaksudkan sebagi ciri-ciri perilaku khas sebagai laki-laki ataupun perempuan.

Selain itu, istilah gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yang diasosiasikan pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan pada perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan (Rahmawati, 2004: 19).

Berdasarkan pendapat ahli-ahli tersebut, Dapat disimpulkan pengertian Gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender adalah suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga Gender merupakan aspek hubungan sosial yang dikaitkan dengan diferensiasi seksual atau jenis kelamin pada manusia.

Gender dipertimbangkan dengan mengacu pada perbedaan sosial dan budaya daripada yang biologis. Istilah ini juga digunakan secara lebih luas untuk menunjukkan berbagai identitas perilaku laki-laki atau perempuan

Proses pembentukan perilaku yang diajarkan secara turun-temurun oleh orangtua kita, masyarakat, bahkan lembaga pendidikan yang ada dengan sengaja atau tanpa sengaja memberikan peran yang sehingga membuat kita berpikir bahwa memang demikianlah adanya peran-peran yang harus kita jalankan. Bahkan, kita menganggapnya sebagai kodrat. Contohnya mainan anak laki-laki diidentifikasikan mobil-mobilan dan anak perempuan khas dengan bonekanya.

”WE ARE ALL BORN EQUAL”

Kesetaraan gender adalah kalimat yang seringkali kita dengar terucap dalam diskusi ataupun tertulis dalam sejumlah referensi.

Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas) serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. Terwujudnya kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, kontrol atas pembangunan dan memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.




Sumber

Baron, A. R. (Alih bahasa Ratna Juwita). (2000). Psikologi Sosial. Bandung: Khazanah Intelektual.

Rahmawati, A. (2004). Persepsi Remaja tentang Konsep Maskulin dan Feminim Dilihat dari Beberapa Latar Belakangnya. Skripsi pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Unknown
Unknown

Blog "Generasi Peduli Sesama" merupakan media berbagi informasi dan bertukar pikiran tentang topik gender yang ada di lingkungan sekitar kita. Dikelola oleh tiga orang anak muda yang juga tergabung dalam Karang Taruna Asem Jajar, mereka adalah Rosiy dan duo Anggi.

2 komentar:

  1. Wow. Teruslah meggapai sesuatu yg positif yg lebih tinggi yaaaa. Semangaattt

    BalasHapus
  2. Wow. Teruslah meggapai sesuatu yg positif yg lebih tinggi yaaaa. Semangaattt

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.