Kali ini kita akan membahas sosok inspiratif dari kota Surabaya. Beliau adalah seorang polisi wanita berpangkat Komisaris Polisi yang kini menjabat sebagai Kapolsek Bubutan, Surabaya. Kompol Dies Ferra Ningtyas, S.I.K, begitu nama lengkapnya. Polisi wanita berparas cantik ini menjadi sosok yang menurut kami patut menjadi inspirasi dan menggambarkan wujud dari kesetaraan gender yang ada di lingkungan masyarakat, khususnya lingkup kepolisian.
Ditemui di ruang kerjanya, kami disambut dengan sapaan ramah dan hangat. Sempat grogi saat pertama kali memasuki ruang kerja beliau. Maklum ini kali pertama kami melalukan temu wicara dengan seorang atasan polisi. Kami mengawali pertanyaan seputar tentang peran wanita sebagai seorang pemimpin. Namun sebelumnya, beliau menceritakan perjalanan karirnya hingga mencapai posisi saat ini. Ternyata, beliau sudah dibesarkan di dalam lingkungan polisi.
"Saya besar di asrama kepolisian. Ayahku berprofesi sebagai seorang polisi, sehingga dari kecil saya sudah terbiasa dengan dunia kepolisian", ucap Bu Ferra --sapaan akrabnya.
Setelah lulus di bangku SMA, beliau langsung melanjutkan masuk di Akamedi Kepolisian.(Akpol). Beliau lulus pendidikan pada tahun 2005 dan menjadi angkatan pertama Taruni di Indonesia. Bu Ferra menjadi satu dari 31 taruni yang terpilih dari seluruh Indonesia. Hingga akhirnya pada akhir tahun 2016, beliau diangkat menjadi Kapolsek Bubutan Surabaya.
Peran Wanita Sebagai Seorang Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin, Bu Ferra memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Menjadi seorang wanita membuat sisi keibu-ibuannya sering keluar dalam setiap keputusan yang diambil. Ketika ada permasalahan di kantornya, beliau tidak langsung memberikan peringatan keras kepada bawahannya. Beliau lebih suka dengan gaya memberikan arahan terlebih dahulu dan membimbingnya agar menjadi lebih baik dan memperbaiki kesalahannya.
"Kalau kata Bapak Kapolri, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru", ucapnya secara optimis.
Beliau berprinsip bahwa segala sesuatu yang dikerjakan harus berdasarkan keikhlasan dan kesabaran sehingga nantinya akan diberikan jalan untuk melakukan yang terbaik. Di tengah-tengah pembicaran seputar peran wanita sebagai seorang pemimpin, Bu Ferra bercerita tentang peran wanita di dunia kepolisian.
"Dulu Polwan identik dengan pekerjaan di belakang meja, seperti menjadi staff. Tapi berbeda dengan sekarang, polisi wanita sudah mulai diperhitungkan. Banyak yang sudah bekerja di lapangan tak kalah dengan laki-laki.", ujar peraih predikat Kapolsek Terbaik ke-6 oleh Kapolres Surabaya.
Selanjutnya, beliau menambahkan bahwa polisi wanita juga sudah mulai banyak menjabat menjadi seorang pimpinan di dunia kepolisian, salah satunya ya Bu Ferra ini.
Peran Wanita Sebagai Seorang Ibu Rumah Tangga
Menjadi seorang Kapolsek dengan rutinitas segudang tak membuat Bu Ferra lupa dengan perannya sebagai ibu rumah tangga. Beliau berusaha untuk memanfaatkan waktu senggangnya untuk didedikasikan ke buah hatinya. Sesekali Bu Ferra mengajak anak-anaknya pergi bermain atau menonton bioskop. Meskipun sebentar kegiatan kecil seperti dirasa begitu efektif untuk mengisi quality time bersama keluarga.
Saat ditanya apakah anak-anaknya pernah protes tentang pekerjaannya. Beliau langsung menjawab, tidak. Sebab, Bu Ferra sudah membiasakan anak-anaknya akan tugas-tugasnya yang diembannya sebagai polisi. Hingga, kedua anaknya mampu menerimanya.
"Saya pernah bertanya ke kedua anakku, bagaimana bila saya berhenti seorang Kapolsek dan lebih memilih mengasuh buah hati? Anak-anakku menolak keinginanku tersebut.", ujarnya.
Pesan untuk Wanita Indonesia
Di akhir perbincangan ini, beliau memberikan pesan bagi seluruh wanita yang ada di Indonesia.
"Kepada semua wanita yang ada di Indonesia, saya berharap agar mampu mengembangkan potensi yang ada di dirinya. Wanita pun dapat mengembangkan karirnya dan menjadi seorang yang sukses", ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar